» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
Soroti “Cokelat Tanah Liat”, Tim PKM FISIP Lolos Didanai
25 Juni 2018 | Info Kampus | Dibaca 1837 kali
Soroti “Cokelat Tanah Liat”, Tim PKM FISIP Lolos Didanai: Tim PKM didanai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (kiri ke kanan): Hendra Setiawan (Administrasi Negara 2017), Lia Agustina Subagyo (Administrasi Negara 2016). Calvin Nathan Wijaya (Administrasi Negara 2017) Foto: Lalu Ary Kurniawan Hardi
‘Ampo’, agaknya terdengar asing di telinga sebagian orang. Ampo sendiri merupakan salah satu camilan khas yang berasal dari Desa Bektiharjo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Bahan bakunya pun tak lazim, yaitu tanah liat ! Keunikan ini lah yang menggerakkan tiga orang Mahasiswa FISIP Universitas Airlangga untuk mengangkatnya sebagai topik utama dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitan Sosial (PKM-P) yang berhasil lolos dan didanai oleh Kemenristekdikti.

retorika.id (25/06). ‘Ampo’, agaknya terdengar asing di telinga sebagian orang. Ampo sendiri merupakan salah satu camilan khas yang berasal dari Desa Bektiharjo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kendati menjadi salah satu camilan khas masyarakat setempat, ampo juga seringkali menarik perhatian masyarakat luas, mengingat bahan bakunya yang tak lazim yaitu tanah liat. Hal ini yang kemudian menyebabkan camilan ini dikenal dengan nama “Cokelat Tanah Liat”.

Nilai keunikan yang dimiliki oleh ampo inilah yang kemudian menggerakkan tiga orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga untuk mengangkatnya sebagai topik utama dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial (PKM-P). “Selama ini penelitian-penelitian mengenai geofagi atau kebiasaan memakan tanah hanya terbatas pada lingkup medis dan ilmu eksakta saja. Maka dari itu kami tertarik untuk meneliti lebih jauh kebiasaan ini


dalam sudut pandang sosial,” ujar Calvin, Mahasiswa Program Studi Administrasi Negara 2017 yang juga terlibat sebagai salah satu anggota dari tim ini.

“Kebiasaan mengonsumsi tanah sebagai camilan memang banyak ditemui di Indonesia seperti di Sulawesi dan beberapa daerah lain, tapi yang satu ini jauh lebih unik karena di Tuban sendiri hanya ada satu produsen yang masih bertahan sampai sekarang” tambah Lia. Keunikan tersebutlah yang kemudian berhasil mengantarkan tim ini sebagai salah satu tim PKM yang lolos untuk di danai oleh Kemenristekdikti.

Sebagai salah satu tim yang berkesempatan untuk lolos dalam tahap pendanaan, tentunya bukan perkara mudah untuk menentukan objek yang akan diteliti, karena ide tersebut diperoleh melalui proses diskusi dan konsultasi yang cukup panjang dengan dosen pembimbing.

Di dalam proses perumusan penelitian hingga penulisan proposal sendiri, Hendra Setiawan selaku ketua kelompok mengakui bahwa banyak kendala yang dialami.terkait dengan kurangnya referensi berupa jurnal-jurnal sosial yang menguak fenomena ini secara ilmiah dan literatur pendukung lain. “Cukup susah untuk proses penulisannya karena referensi mengenai topik ini masih jarang,” ungkapnya.

Kendati demikian, tim ini tidak serta merta kehilangan motivasi untuk melanjutkan penelitian mereka. Setelah beberapa kali melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing akhirnya mereka memutuskan untuk menyoroti ampo dan nilai filosofisnya sebagai masalah utama yang ingin ditelisik pada penelitan ini.

Keberhasilan dari tim ini juga tidak terlepas dari semangat mereka untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat Bektiharjo agar kebudayaan berupa kuliner ringan ini tidak hilang ditelan zaman . “Kami berharap nantinya penelitian ini tidak hanya mampu memberikan kontribusi pada bidang keilmuan saja tapi juga kepada masyarakat Tuban pada umumnya dan masyarakat Desa Bektiharjo pada khususnya,”  terang Calvin.

Pada akhirnya mereka menyatakan bahwa dalam proses perumusan PKM tidak hanya dibutuhkan pemahaman secara akademis saja, tetapi juga semangat untuk berkontribusi dan kemampuan melihat peluang. Hal ini yang ingin mereka tularkan kepada seluruh Mahasiswa FISIP Universitas Airlangga. “Semoga ke depannya  lebih banyak lagi teman-teman Mahasiswa FISIP yang bersemangat dalam menyusun PKM” tutup Hendra.

 

Penulis: Lalu Ary Kurniawan Hardi


TAG#akademik  #aspirasi  #gagasan  #tradisi