» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
“Pemimpin Baru” untuk Ksatria Airlangga
02 Maret 2018 | Info Kampus | Dibaca 2692 kali
Airlangga kini disibukkan dengan agenda pemilihan Presiden BEM dan wakilnya. Menarik untuk disimak mengenai ihwal perpolitikan kampus ini dan nostalgia dengan periode BEM Unair sebelumnya.

retorika.id- (02/03) Semarak pemilihan “pemimpin” baru untuk Airlangga di tahun 2018 turut merebak di kampus oranye kala safari politik oleh calon-calon pasangannya dilakukan di Taman Demokrasi FISIP (27/02/2018). Walau pada timelinenya acara safari ini dijadwalkan mulai pukul 11.00 – 13.00, nyatanya acara baru dimulai sekitar pukul 12.00.  Namun hal ini tak mengurangi animo mahasiswa FISIP untuk ikut menyaksikan kampanye calon Presbem dan wakilnya untuk Universitas Airlangga. Terlebih adanya pembagian es krim gratis merupakan salah satu upaya yang dikerahkan agar “mata” FISIP tertuju ke tengah taman kebanggaan mereka, maklum siang hari di Surabaya memang sebegitu panasnya.

 Kegiatan dimulai dengan penyampaian visi, misi, serta program kerja unggulan masing-masing pasangan calon. Dan kemudian dilakukan sesi tanya jawab yang karena keterbatasan waktu hanya terbatas pada dua penanya saja. Sayangnya suasana di sayap kanan Taman Demokrasi agak riuh sehingga aktivitas kampanye dan tanya jawab oleh para paslon kurang dapat disimak dengan baik.

Terlihat seperti biasa memang situasi safari politik untuk pemilihan Presbem dan wakilnya. Pembedanya hanya kespesifikan program kerja unggulan dan background para pasangan calon yang menarik untuk diulik. Senada dengan penulis ternyata salah seorang penanya turut menanyakan kontribusi nyata para pasangan calon di Fakultas masing-masing. Menarik memang untuk selalu menanyakan perihal kontribusi sebab ya memang tuntutan mereka sebagai the next leader ya memang tentang kontribusi.  Sebab dimulai dari kontribusi Fakultas akan terlihat keseriusan komitmen dalam mengabdikan diri dan menumbuh kembangkan iklim Fakultas yang lebih progresif di beragam aspeknya.

 

Profil Pasangan Calon

 

Pasangan Calon 1 : Airlangga Berkarya

 Ketua : Parlaungan Iffah Nasution. FISIP (Administrasi Negara) 2014.

Mahasiswa yang akrab dipanggil Ucok ini lebih banyak bergeliat di bidang akademisi. Hal ini terlihat dari keterlibatannya sebagai Ketua Panitia 5th Airlangga Ideas Competion dan prestasinya sebagai juara II dalam Kompetisi Kebijakan Publik National Gobernance Days 2016, serta juara I dalam penulisan opini pada temu UKM Penalaran se-Surabaya 2017.

 Wakil Ketua : Zakariya. FPK 2014.

Berbeda dengan Ucok, Si Zaka ini berpartisipasi sebagai sekretaris (2016) dan menjadi ketua  BLM fakultasnya di tahun 2017. Ia juga berkesempatan menjadi Ketua Pengawas DLM Unair 2017. Zaka juga terlibat sebagai kontribusi Buku “Pemikiran Pemuda untuk Perikanan Indonesia”.

Visi : Menjadikan BEM UNAIR 2018 sebagai aktor dalam berkarya dan bermanfaat untuk Airlangga dan Indonesia

Misi :

  1. Mewujudkan iklim internal BEM yang bersahabat, profesional, dan bermoral
  2. Mendukung pengembangan prestasi dan apresiasi mahasiswa Universitas Airlangga
  3. Mengoptimalkan advokasi dan pelayanan Mahasiswa
  4. Memperkuat kolaborasi dengan ormawa internal
  5. Memperkuat kolaborasi dengan ormawa internal dan pihak eksternal Univeritas Airlangga
  6. Berperan aktif dalam membangun pola gerakan Mahasiswa yang taktis dan strategis

 

Pasangan dengan tagline Berkarya Bermanfaat ini menawarkan dibentuknya kanal komunitas, yakni untuk menjembatani mahasiswa di dalam kampus dengan komunitas-komunitas sosial yang ada di luar kampus. Program ini bermanfaat untuk meningkatkan lahan kontribusi dan aktualisasi mahasiswa dengan range yang lebih luas. Hanya saja perlu diingat bahwa kurang spesifiknya program yang ditawarkan ini akan menimbulkan kebingungan, sebab tidak semua jurusan itu bersifat aplikatif atau harus turun di lapangan. Dan jika program


yang dimaksud adalah magang, maka bagaimana nasib jurusan-jurusan yang sudah “kebanyakan” program magang atau kuliah lapangan?

Beralih dari program tadi, paslon ini juga menginginkan kontribusi alumni pada almamater dengan menyediakan Alumni Room yang berbasis online. Mungkin mengingat banyaknya alumni yang belum terjaring dalam IKA Unair, atau sebagai wujud branding kampus dengan lulusan-lulusannya yang sukses.

Paslon ini juga menawarkan adanya Kabinet Mengapresiasi, mudahnya seperti awarding untuk anggota internal BEM Unair nantinya. Contohnya akna ada menteri terbaik atau staf terbaik di bulan ini, dan indikatornya dilihat dari keaktifan rapat berdasarkan presensi, kemudian penilaian secara kuantitatif dari rekan se-kementeriannya.

Program kerja lain yang ditawakan paslon ini ber-title Airlangga Satu, yaitu Airlangga Saling Bantu dimana kegiatan ini lebih dispesifikkan pada pemberian bantuan untuk pihak yang dirasa lebih membutuhkan.

 

Pasangan Calon 2 : Nyatanya Airlangga

Ketua : Galuh Teja Sakti (FH 2014).

Kemampuannya dalam public speaking sepertinya tak jauh dari aktivitasnya dalam dunia pageant yaitu ke”duta”-an. Ia menjadi Duta Pariwisata Ngawi, Duta Mahasiswa Tingkat Jatim 2016, hingga menjadi finalis dalam Duta Mahasiswa Nasional 2018. Teja juga memiliki background leadership dari terpilihnya ia sebagai Ketua Osis di SMP dan SMA-nya. Jika menilik dari andilnya di BEM Unair ia memulai karirnya sebagai staff, kemudian menjadi Dirjen, dan berlanjut sebagai Menteri dalam Divisi Pengabdian Masyarakat di BEM UNAIR.

Wakil Ketua : M. Fairuzzudin Zuhair : FST (Matematika) 2014.

Sosok yang lebih dikenal dengan sebutan Kim -karena backgroundnya sebagai dancer kala SMA- ini memiliki  background yang cukup variatif. Ia memiliki pengalamand sebagai sebagai ketua Pelaksana Amerta 2018. Di wilayah kewirausahaan Fairuz atau Kim menjabat sebagai Ketua BSO Bursa Eksakta FST yang dinobatkan sebagai BSO terbaik di fakultasnya, dan ia juga merupakan pelopor dibangkitkannya BSO yang mengalami hiatus selama 5 tahun ini. Selain itu Fairuz juga berjibaku dengan dunia pesantren mahasiswa dan ia mengepalai Departemen Kesantrian Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah. Perannya dalam politik kampus juga terlihat mulai dari level Hima yaitu sebagai staff kaderisasi PSDM Himatika hingga perannya dalam  BEM Unair sebagai staff kebijakan publik. Prestasi yang ditorehkannya d bidang lain adalah disabetnya juara 2 dalam LKTI Provinsi Jawa Timur tahun 2014 olehnya.

Visi : Terwujudnya BEM KM UNAIR sebagai pelopor pengembangan kualitas yang profesional, inklusif, serta nyata untuk Airlangga dan Indonesia beradab.

Misi :

  1. Membangun komitmen internal BEM yang inklusif, profesional, dan beradab
  2. Mengoptimalkan kolaborasi seluruh elemen mahasiswa dalam kegiatan yang produktif, kreatif, dan inovatif
  3. Meningkatkan pelayanan dan kepedulian untuk mengakomodasi potensi mahasiswa Universitas Airlangga
  4. Membangun jaringan komunikasi dan mempererat hubungan bersama Alumni
  5. Mempelopori pelaksanaan rencana strategis Universitas Airlangga berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pasangan calon 2 menekankan pentinganya poin Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Dharma Pendidikan dan Pengajaran, Dharma Penelitian, dan Dharma Pengabdian masyarakat. Disini dapat terlihat strategisnya peran paslon ini yang memiliki latar belakang pengabdian masyarakat dan keilmuan.

Kemudian ada juga program Sekolah Pergerakan untuk mengawal seluruh kebijakan dengan pemangku kebijakan di tingkat Universitas, yang akan berlanjut pada kebijakan di tingkat daerah dan nasional. Pasangan ini juga menawarkan tim Airlangga Dream Project agar mahasiswa memiliki pengalaman di perusahaan. Menarik memang jika membicarakan mengenai perhatian ini sebab banyak kebingungan kala mahasiswa selepas “dilepas” oleh kampus, sebab tak jarang banyak yang kesulitan mendapat pekerjaan atau mungkin yang berkeinginan melanjutkan studi master atau mengejar passion lainnya.

Masih setali dengan ihwal pekerjaan, paslon ini menawarkan Entrepreneur Academy untuk melatih mahasiswa untuk berbisnis. Mungkin perihal kewirausahaan seperti ini sudah banyak didengungkan dimana-mana, ya mengingat banyaknya pengangguran “terdidik”. Namun hal ini turut menimbulkan pertanyaan akan relevansi kewirausahaan dengan fungsi disiplin ilmu yang digeluti. Sebab tak jarang mahasiswa dari jurusan apa tapi berbisnis apa. Bukan hal yang harus ditampik memang jika sebaiknya paslon ini lebih konkrit dalam mempertimbangkan hal ini.

Lanjut ke program yang terkesan “kekinian” yaitu Nyaringkan Suara. Berbekal siaran live melalui akun instagram, paslon ini berkeinginan untuk memberitahukan pada publik mengenai kinerja BEM Unair selama 1 bulan, serta turut menjaring kritik dan saran untuk perbaikan ke depannya.

Paslon ini juga tak luput menyisakan perhatian pada realitas yang luput dari perhatian rektorat, seperti halnya mengusut problem KKN, ELPT, UKT, dan kekurangan fasilitas fakultas lainnya. Program bernama Kolaborasi Data ini terasa segar sebab problem-problem yang ada tersebut masih menimbulkan keresahan mahasiswa akan pertanggungjawaban pihak Universitas. Apalagi kasus-kasus itu lebih sering dikeluhkan melalui media sosial. Terlepas dari apakah pendekatan “viral” itu agar lebih menggugah massa dan menyikut pihak kampus, yang jelas postingan-postingan problematis tersebut juga mengganggu beberapa pihak karena terkesan mengekspos aib kampus. Well, jika program ini terlaksana sebaiknya paslon ini harus mempertanggungjawabkan janji ini sebab mahasiswa juga tak mau mengulang insiden serupa.

 

What’s Next?

Dan seperti biasa iklim Pemilihan Presbem Universitas selalu diwarnai dengan tulisan-tulisan menyentil di sosial media. Seperti halnya tulisan oleh Himas El Hakim yang sempat viral di Line tentang mencari realisasi janji kedua pasangan calon, baik sebagai pemegang posisi maupun tidak.

Juga, tak lupa sebagai generasi yang serba digital maka kampanye tak luput menyasar media sosial, utamanya melalui Line dan Instagram yang dianggap sebagai andalan. Hal ini tentu memudahkan bagi siapapun yang tak berkesempatan melihat langsung safari politik untuk dapat menengok profil pasang calon di masing-masing official account mereka, mulai dari visi, misi, prestasi, pengalaman organisasi, hingga testimoni beragam “tokoh” mahasiswa juga meramaikan persuasi pasangan calon di media sosial mereka.

 

Mengenai MPM, Sistem Keterwakilan, dan Timeline Pemilihan Presbem

Pemilihan Presbem Universitas Airlangga dilakukan melalui sistem keterwakilan oleh Majelis Perwakilan Mahasiswa yang berisikan wakil tiap-tiap fakultas yaitu Presbem dan 2 anggota DLM di tiap fakultas, serta Forkom yang merupakan perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Airlangga. Disini posisi MPM yakni sebagai forum tertinggi karena mengangkat Presbem Universitas. Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) dan perwakilan. Total anggota MPM Unair tahun ini sebanyak 45 orang.

Pemilihan anggota DLM pada tahun ini tergolong berbeda dari tahun sebelumnya sebab pada tahun ini anggota DLM dipilih melalui Pemira, sedangkan pada tahun lalu anggota DLM terdiri dari Presbem fakultas, ketua BLM, dan sekjen BLM. Tiap fakultas mengirimkan 3 anggota DLM untuk maju dalam MPM. Pemisahan BLM dari DLM ini ditujukan agar tidak ada jabatan ganda yang dikhawatikan kurang bisa menciptakan hubungan yang sehat dalam posisi yang diduduki.

Bagaimana sistem pemilihan Presbem di tingkat universitas?

Langkah pertama yang dilakukan MPM ialah melalui membentuk kepanitiaan PPK (Panitia Pemilihan Ketua) BEM Unair. Kemudian dibuka pendaftaran untuk Presbem dan wakilnya dengan rentang waktu 12-20 Februari 2018. Kemudian PPK mengumumkan pasangan calon yang lolos verifikasi berkas pendaftaran. Agenda selanjutnya ialah safari kampus di tiap fakultas yang dimulai dari 26 Februari - 6 Maret 2018 . Menurut info dari official account instagram MPM Unair, disebutkan bahwa untuk 50 pendatang pertama mendapatkan pin gratis dan 100 pin khusus untuk fakultas yang digabung. Akun tersebut juga kerap mempublish notulensi di tiap safari fakultas.

Sedangkan untuk agenda mendatang akan ada Debat Terbuka pada tanggal 7 Maret 2018. Selanjutnya diadakan Fit and Proper Test yang dilaksanakan pada 8 Maret 2018. Acara ini merupakan “tes” yang diajukan MPM pada kedua paslon. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan bertujuan untuk dapat menilai kedua paslon lebih baik, sebab MPM punya kuasa untuk memilih paslon nantinya.

Esoknya yaitu 9 Maret 2018 akan diadakan Penjaringan Suara Fakultas. Penjaringan ini dimaksudkan untuk mendengar “suara-suara” dari tiap fakultas melalui perwakilan organisasi mahasiswa yang ada di tiap fakulta. Pada tahap ini diadakan hearing tentang orientasi tiap-tiap ormawa dalam memilih paslon sesuai dengan suara ormawa mereka. Namun output dari penjaringan suara ini bukan pada kebulatan suara dalam mendukung paslon tertentu, namun lebih pada saling sharing gambaran mengenai masing-masing paslon. Kemudian selebihnya diserahkan pada BLM fakultas.

Lalu berlanjut pada Sidang Penentuan oleh MPM yang dilakukan selama rentang waktu mulai dari 10-11 Maret 2018. Pertimbangan dalam sidang ini meliputi hasil Fit and Proper Test, Penjaringan Suara Fakultas, dan pertimbangan-pertimbangan lain seperti menelisik background paslon dan diskusi lainnya. Terakhir, Publikasi Ketua dan Wakil Ketua BEM UNAIR 2018 akan dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2018.

Penjelasan lebih lanjut mengenai timeline pemilihan Presbem, live report, dan notulensi safari fakultas bisa dicek di instagram @mpm_unair2018.

Begitulah serangkaian informasi dan timeline pemilihan Presbem Unair pada tahun ini. Sayangnya sistem keterwakilan yang kembali dilakukan pada tahun ini tak memuaskan oleh sebagian pihak, selain karena kontroversi tahun lalu dan tidak bisa andilnya seluruh mahasiswa melalui pemilu langsung.

Bagaimana jika mencoba sistem Pemira online agar semua mahasiswa bisa memilih secara langsung? Bukankah itu lebih ramah lingkungan karena tidak ada tumpukan kertas? Dan bukankah itu bisa mempercepat proses penghitungan suara? Ah, rasanya beberapa pihak masih khawatir pada hacker untuk memanipulasi hasil suara. Atau mungkin terasa berlebihan jika mengharap pemira online karena cyber campus saja sering crash ketika waktu KRS tiba, jadi bagaimana mau mengharap pemira online?

 

Nostalgia Periode Lalu

Sistem keterwakilan untuk pemilihan Presbem di tingkat Universitas memang bukan merupakan hal yang baru di Universitas Airlangga. Tentu sistem ini masih menyisakan pertanyaan bagi berbagai pihak apalagi berkaitan dengan kontroversi tahun lalu. Ya, banyak cuitan bernada sindiran di media sosial Line mengenai hasil musyawarah pemilihan Presbem yang berujung deadlock dan “keputusan akhir”-nya yang menggemuruh di kalangan mahasiswa Unair.

 

Alhasil ..

Namun apa guna safari fakultas jika ternyata mahasiswa hanya mendapatkan role sebagai penonton? Salahkah jika timbul trauma dari periode yang lalu dari sistem keterwakilan ini? Efektifkah sistem perwakilan ini? Dan lagi se-realistis apa implementasi program kerja yang hendak dijalankan oleh “Sang Terpilih” ? Ah, dan bagaimana wujud idealisme “Yang Tersisih” ?

 Alhasil... kita mungkin bisa mendapatkan jawaban itu pada tanggal 12 Maret 2018 nanti, dan penantian jawaban kita akan tetap berlanjut pasca terpilihnya “Pemimpin Baru” dengan menuntut realisasi janji mereka.

 

Penulis : Tim Retorika


TAG#aspirasi  #demokrasi  #dinamika-kampus  #universitas-airlangga